BODOH

Bodoh, 

Bodoh, 

Bodoh, 

Bodoh, 

Bodoh, 

Bodoh. 

Si bodoh yg sentimentil, munafik. Pembunuh. Pembunuh perasaan diri yang selalu puas untuk terus membunuh. Lagi. Lagi. Lagi. Haus untuk terus mematikan perasaan yang tidak ada habisnya. Terlalu sentimentil untuk ukuran pelaku kriminal. Terlalu ceroboh untuk dapat dikatakan psikopat. Terlalu munafik untuk beranggapan memiliki sisi ksatria seperti Achilles. Bodoh. 

Padahal, hanya butuh mengaku lantas tidak akan perlu berjibaku dengan kebingungan. Padahal, hanya butuh menjadi sedikit lembek untuk mampu menerima semua hal jelek. Payah. Pengecut. 

Bodoh. 

Kemana saja si bodoh ini, sore ini baru datang dengan pipi masih basah dan mata yang membengkak? Kemana saja si bodoh ini beberapa waktu yang lalu ketika banyak pundak tersedia untuk mengeluh? Apa saja yang selama ini dia lakukan selama semua mata menatapnya tertawa? 

Bodoh. 

Pengecut. 

Jelas saja rasanya kecut sekarang. Jelas saja sekarang mengais pelukan tanpa satupun iba. Jelas saja. Pengecut. 

Rasanya suara pun sulit sekali terdengar, padahal jeritan terus terasa mengudara. Mungkin bukan keluar dr kerongkongan. Mungkin mengendap. Mungkin tersembunyi. Mungkin sempat hilang. Mungkin pula semua orang seketika menjadi tuli sehingga suara senyaring itu tak dapat mereka dengar. 

Bodoh. 

Untuk memejamkan mata saja sulit. Padahal yang sekarang perlu dikerjakan hanya tertidur, tersungkur, berliur dan ngelindur. 

Bodoh.

Comments

Popular Posts