CONVERSATION FROM URANIA'S MIRROR

"Seberapa buruk harimu?"

"Entahlah. Mungkin seperti Andromeda yang tengah berharap diselamatkan oleh Perseus dengan Pegasusnya."

"Mengapa tidak mencoba untuk menyelamatkan dirimu sendiri?"

"Poseidon terlalu besar untukku."

"Kau mencintai Perseus?"

"Tidak. Seharusnya tidak. Kukatakan padamu, Aku seperti Andromeda. Anak dari raja kerajaan Aethiopian, Cepheus dan ratu Cassiopeia. Demi negeriku, aku harus diikat telanjang bulat dan diumpankan kepada monster laut Cetus, yang diutus oleh Poseidon, yang sewaktu-waktu bisa saja membunuhku. Aku harus menikahi penyelamatku, sebagai caraku berterima kasih."

"Hanya itu?"

"Kau tahu Pegasus? Anak dari Medusa dan Poseidon. Perseus berhasil membawa pulang kepala Medusa dan menguasai Pegasus. Pedangnya terbuat dari permata dan berlian. Ia anak dari Zeus dan cucu dari Heracles. Tidakkah cukup bagimu seseorang yang kelak akan bisa selalu menjagamu?"

"Bagaimana dengan hatimu?"

"Apa yang kau ketahui tentang hati? Orang lain mungkin merasa mampu membaca pikiran, namun tidak dengan apa yang tersematkan didalam hati. Bukankah begitu?"

"...."

"Nantinya Athena akan mengabadikanku dalam gugusan bintang bersama ibuku, Cassiopeia dan Suamiku kelak, Perseus. Tidakkah itu indah bagimu?"

"Entahlah. Kamu terlalu naif. Selalu melihat banyak bahagia dan bermimpi banyak hal indah. Apakah kau terlalu lelah menapakan kakimu ke bumi, sampai harus selalu berdelusi?"

"Haha.. Kau terdengar konyol. Aku tak akan mungkin menyalahkan ibuku, Cassiopeia. Tidak juga ayahku, Cepheus. Yang mempercayai peramal dari kuil Apollo untuk mengorbankanku demi negeriku."

"Kalau begitu... Kau hanya akan menunggu?"

"Mungkin aku akan menemui kekasiku di pinggir pantai Jaffa, Tel Aviv, Israel. Aku akan berjumpa dengan ibuku pada bulan September."

"Kau perempuan malang yang sedang patah hati."

"Tidak. Aku malah sedang menunggu untuk jatuh cinta."

"Bicaramu ngelantur."

"Pergilah, dan kembali setelah kau tahu banyak tentang Andromeda."


Comments

Popular Posts