MENGAPA DELUSI?

Jika kamu memiliki kekuatan Super, apakah yang akan kamu pilih:
a. Terbang 
b. Membaca Pikiran 
c. Menghilang/Tembus Pandang 
d. Berkelana dalam Waktu



Pertanyaan tersebut selalu membuat saya tertarik. Saya adalah manusia yang memiliki deposit imajiner tentang dunia dikepala saya. Dunia dengan langit berawankan gulali kapas dan kelinci yang bisa terbang. Atau, peri hutan yang dikelilingi glitter kemanapun ia pergi dan bunga yang menari tiap hujan turun dari langit yang berwarna merah jambu. Dunia dimana saya tidak perlu khawatir ataupun merasa ketakutan. 





Pilihan terbang, membuat saya membayangkan mengenai kemampuan yang dimiliki Peter Pan. Menyihir Wendy dan saudara-saudaranya untuk dapat terbang dan bertualang. Melompati awan dan melintasi pulau-pulau kecil. Adalah hal menyenangkan ketika mereka hanya bisa terbang jika memikirkan hal yang bahagia. Memiliki khayalan tak terbatas realita membuat daya imaji anak merupakan inspirasi terhebat dalam hidup saya. Mereka tidak pula lantas dianggap gila karena berkhayal. Berkhayal dan bermimpi adalah hal lumrah yang anak-anak lakukan. Karena kontaminasi waktu atas pengalaman belum menyentuh mereka.


Membaca pikiran, membuat saya memenuhi rasa penasaran. Saya akan membaca pikiran anak-anak jauh lebih dalam dan luas. Melihat segala kemungkinan yang tidak pernah terbayangkan oleh saya. Bukan cuma gajah berwarna magenta atau tupai yang pandai memasak. Mungkin saya dapat melihat gelembung udara yang mampu menerbangkan 12 anak domba serta kumpulan endorphin lainnya yang pasti membuat saya tak berhenti bahagia.


Namun saya tidak begitu suka dengan pilihan menghilang/tembus pandang. Saya memiliki dunia imajinasi yang begitu indah dan ramah. Saya tidak pernah berpikir sekalipun untuk menjadi tak terlihat. Namun, hal tersebut mengingatkan saya pada Cheshire Cat pada Alice in The Wonderland. Cheshire adalah satu-satunya yang mendengarkan Alice. Dialah yang mengajarkan Alice mengenai aturan dalam Wonderland melalui tanda-tanda yang ia berikan. Cheshire-lah yang bilang kepada alice bahwa semua orang dinegrinya gila, termasuk dirinya.


"Which road should I take", she asked.
"Where do you want to go?", his respond.
"I don't know", Alice answered.
"Well", said the cat, "It doesn't matter"

Pilihan terakhir adalah sang pengelana waktu. Pikiran saya langsung tertuju pada jaman yang jauh dari sneakers. Katakanlah jaman dimana Marie Antoinette hidup, atau jaman dimana Nefertiti berkuasa dan menciptakan kepercayaan akan Aten, dewa matahari. Bukankah menarik melihat gaya hidup pada jaman tersebut. Bagaimana mereka berpakaian atau apa yang mereka makan untuk sarapan dan makan malam. Bagaimana cara mereka berpesta atau gaya rambut mereka.


------------------------


Menjadi dewasa membenturkan banyak imajinasi. Membuat kebanyakan orang beranggapan delusi dan halusinasi lebih pantas diucapkan ketimbang imajinasi. Memberikan sedikit ruang sempit yang pantas untuk bermimpi. Mendeskripsikan ketentuan tentang apa yang seharusnya ada diisi pada kepala masing-masing orang. Mendapat pertanyaan demikian diatas, tidak lantas membuat mereka sempat mengkhayalkan satu persatu pilihan. Namun, cenderung memikirkan kegunaan dan keuntungan. Bahkan mengkhayalkan bentuk kebahagiaan dianggap utopia si gila. Setidaknya saya hanya memberi ruang untuk imaji yang menggelitik rasa bahagia saya, dan itu tidak merugikan siapa-siapa. Perbedaan itu yang membuat buku-buku saya lebih menarik daripada apa yang keluar dari mulutmu.









Comments

Popular Posts